Selasa, 23 Januari 2018

Hutan Kota Babakan Siliwangi




Setelah melihat pemberitaan di instagram tentang dibukanya sebuah hutan kota yang baru di bandung. Bukan baru sih, tepatnya baru selesai direnovasi. Gue pun penasaran sama babakan siliwangi ini.

Bermodalkan dua pasang kaki yang alhamdulillah sehat, gue sama angel memutuskan untuk jalan kaki ke babakan siliwangi dari Setiabudhi. Waktu yang kita trmpuh sekitar 30 menit untuk sampai ke babakan siliwangi.

Pas sampai di babakan siliwangi, banyak sekali foto yang diambil oleh Angel, tentu saja untuk kepentingan blog ini hehe.

Yang gue suka dari hutan kota ini adalah ke-gratis-annya. Dari banyaknya wisata alam di bandung selain taman, gue bersyukur bisa menemukan babakan siliwangi yang dimana tidak ada pungutan tiket masuk sama sekali.

Kalau bawa kendaraan pribadi, seperti biasa dikenakan biaya parkir. Parkirnya seperti bayar ke abang-abang pinggir jalan aja standar. Gue lupa nanya sih berapa biaya parkir tapi yang jelas mah nggak akan mahal-mahal banget.

Kerennya hutan kota ini adalah dimana treknya berbentuk skywalk dimana kita berjalan dari ketinggian beberapa meter di atas permukaan. Rasanya menakjubkan sekali! Lebih keren dari hutan kota srengseng yang ada di Jakarta.

Di beberapa spot di atas juga terdapat kursi-kursi beserta mejanya yang bisa digunakan untuk makan, ngobrol, you name it. Pohon-pohon yang ada disini sangat banyak dan bervariasi, sayangnya tidak ada plang penjelasan pohon apa yang ada di situ. Hehe hutan kota srengseng aja lengkap plangnya.

Setelah puas gue mengelilingi ini hutan kota, gue pun turun dari sky walk dan sarapan pagi Batagor di abang-abang yang jualan di bawah. Banyak makanan tersedia disini. Dari Bubur, lontong sayur, batagor, somay, lotek dan lain sebagainya.

Gue sangat menikmati hutan kota babakan siliwangi dan gue percaya ini adalah salah satu destinasi wisata di Bandung favorit gue. Suasananya yang sejuk, asri dan tentram sangatlah menyenangkan bagi gue.

Bagi kamu yang ingin mencari tempat wisata yang baru di Bandung, Hutan Kota Babakan Siliwangi adalah pilihan yang tepat!


Kamis, 11 Januari 2018

Hutan Kota Srengseng


Gue nggak nyangka di Jakarta ada sebuah hutan!

Yaps gue menemukan sebuah hutan di Kota Jakarta, awalnya gue baca-baca di internet terus gue penasaran sama tempat ini, terus gue ajak si Angel buat mengunjungi hutan ini. Hutan ini lokasinya di daerah Srengseng, Jakarta Barat. Yang ditawarkan dari tempat ini adalah keteduhannya karena terdapat berbagai jenis pohon yang berasal dari baik DKI Jakarta maupun dari daerah lain.

Biaya masuk ke tempat ini sangat terjangkau. tiket per orang harganya Rp2.000. Sedangkan untuk sepeda motor dikenakan biaya sebesar Rp2.000 juga.

tiket masuk motor

tiket masuk orang
Terdapat beberapa warung di dekat pintu masuk jadi kalo gue laper atau butuh cemilan gue bisa beli di warung-warung itu. Sayangnya gue lagi nggak laper jadi gue nggak beli apa-apaan. Tapi yang gue tau harganya sedikit mahal. Si Angel beli tisu di situ yang harganya biasanya Rp2.000 jadi Rp5.000

Lanjut ke dalam ada sebuah danau dengan warna air yang sangat hijau dipenuhi dengan lumut. Di tengah-tengah danaunya ada sebuah pulau. Aslinya gue ingin mengunjungi pulaunya, tetapi sayang tidak ada sampan ataupun jembatan untuk menuju ke pulau yang di tengah tengahnya.

danau hijau butek

Danau ini pun digunakan oleh om-om untuk memancing. Tapi yang gue perhatikan sih ikan yang ada di danaunya sedikit, karena satu om-om bisa sampai memegang lima pancingan sekaligus.
om-om mancing

Di dekat danau juga kita menemukan sebuah menara pandang. gue lihat sih aslinya ini buat wall climbing, tapi pas gue mampir lagi kosong alias nggak ada yang lagi manjat. View yang ditawarkan dari menara ini lumayan asik, tapi sayangnya ketinggian dari menaranya ini setara dengan pohon-pohon yang di sekitarnya sehingga pandangan pun menjadi terbatas.

bisa buat wall climbing

tangga menuju atas

view dari atas
Gue menikmati jalan kaki di dalam hutan ini karena hawa udara yang ditawarkan lebih sejuk daripada udara Jakarta pada umumnya, namun yang jelas masih kalah dingin dibanding Taman Hutan Raya yang ada di Bandung.

Selama jalan kaki mengelilingi hutan ini, kita  juga disambut oleh serangan nyamuk-nyamuk lapar yang mencintai darah remaja-remaja manis. Nyamuk-nyamuknya lumayan ganas, kita sambil jalan kaki aja dia bisa menggigit. Sayangnya gue sama Angel nggak bawa nyamuk repellent sehingga kita hanya bisa pasrah darah manis kita diisap sepenuh jiwa oleh nyamuk-nyamuk Srengseng. Gue saranin sih bawa nyamuk repellent kalo lo mau main ke hutan kota ini.

bentol-bentol digigit nyamuk
Puas berjalan-jalan, kita kembali ke pintu keluar dan kita menemukan ada berbagai mainan untuk anak-anak kecil seperti perosotan, jungkat jungkit. Di sebelah mainan ini ada banyak om-om lagi yang pada ngumpul. Setelah gue perhatikan, mereka ternyata lagi mengantri untuk ujian praktek menjadi om-om grab. Semakin gue perhatikan, ternyata ujiannya mirip sama ujian praktek di Satpas, bedanya mereka harus melakukan ujian ini sambil membonceng pengujinya.

Seperti itu fenomena Hutan Kota Srengseng di Kota gue tercinta, Jakarta. Dengan harga yang murah, lo bisa melihat berbagai pohon, melihat danau dan bermain ayunan. Asalkan siap dengan serangan para nyamuk, gue yakin lo pasti menikmati tempat ini.

Lokasi:


foto-foto oleh @maritoangels








Senin, 08 Januari 2018

Purwokerto - Bandung Naik Bis Sinar Jaya



@mazzrakka

Tanggal 4 kemarin itu pengalaman pertama gue naik bis jarak jauh sendirian di pulau jawa.

Dulu pernah sih naik bis sendiri seperti ini tapi itu di pulau lain alias di pulau Bali. Gue naik bis sendirian ini juga karena ada rapat yang harus gue hadiri di Bandung pada malam harinya jam 7 malam. 

Bis yang gue naiki ini punyanya P.O. Sinar Jaya dengan Rute Wonosobo – Bandung dimana bis ini berhenti di banyak terminal di perjalanannya, salah satunya adalah Terminal Bulupitu yang terletak di Purwokerto. Gue beli tiketnya ke terminalnya pagi-pagi sekitar jam tujuh, agak repot sih harus datang langsung ke terminalnya, nggak bisa pakai sistem online seperti kereta ataupun pesawat. Semoga sih ke depannya ada P.O yang mau membuat sistem reservasinya pakai online.

Masuk kan tuh gue ke terminalnya, asli bagus banget terminalnya. Gue sendiri nggak nyangka di Purwokerto ini terminalnya bagus, malah kata gue lebih bagus daripada terminal Kampung Rambutan yang di Jakarta. Masalahnya gue gak tau cara beli tiketnya gimana hehe. Daripada gue memilih jalur ansos terus buka google nyari “cara beli tiket bis di terminal”, gue memutuskan buat ke informasi center.

“Permisi Pak, kalo mau beli tiket dari Purwokerto ke Bandung dimana ya?”

“Di sebelah sana mas” sambil nunjuk ke sebelah kanan.

“Terima kasih pak” gue pun berjalan ke arah yang ditunjuk si Bapak.

                Gue jalan kaki 2 menit

“eh kunyuk sebelah sana sebelah mananye” gumam gue.

Eh tiba-tiba gue melihat orang ngantri depan loketnya si Sinar Jaya. Di atasnya ada stiker gede banget tulisan Bandung. Gue pun ikut ngantri. Ngantrinya berantakan banget, terus orang pada teriak sesuai terminal tujuannya “Kali deres” “Poris” “Rambutan” “Karawang”. Aduh rasanya gue pengen balik ke jaman batu aja deh.

Setelah ngantri sekian lama gue akhirnya dapet tiket ke Bandung yang berangkat jam 10 siang. Rada nyari masalah sih sebenernya soalnya kata si abangnya nyampenya bakal malem. Tapi gue memutuskan gas aja gapapa telat sedikit.

Harga yang gue tebus buat tiketnya adalah sebesar Rp60.000. Cukup masuk akal buat gue dengan harga segini dengan jarak yang ditempuh oleh bisnya.

Gue pun kembali ke rumah saudara yang gue nginepin, terus packing. Jam 9.30 gue balik lagi ke terminal buat menunggu kedatangan bisnya. Gue nggak mau telat datang, karena bis ini tidak akan berhenti lama di Purwokerto, hanya mampir sebentar untuk mengangkut penumpang.

Gue sendiri sebenernya ragu akan ketepatan waktu dari bis Sinar Jaya ini. Tapi tidak! Sungguh mengejutkan! Jam 10.01 gue dipanggil sama penjaga loketnya untuk segera naik ke Bis. Gue pun bergegas naik ke Bis. Kerennya, gue bebas duduk dimana aja. Gue memutuskan untuk duduk di bagian kedua dari belakang sebelah kiri kursi jendela. Kursinya empuk, Jendelanya luas, AC-nya dingin. Nyaman pisan euy! Nggak lama kemudian ada mas-mas duduk di sebelah gue dan dia langsung nyumpelin kupingnya pake headset terus tidur.

Ternyata naik bis di jalan provinsi seru banget. Kan jalanan kecil tuh, bisnya segede gaban. Bener-bener edan. Meski gitu kenyamanan yang ditawarkan bis ini sangatlah menakjubkan. Gue bisa tidur dengan nyaman untuk beberapa jam pertama, tapi setelah itu nggak bisa tidur karena ada anak kecil yang duduk persis di depan gue nggak bisa diam. Berdiri terus menghadap ke belakang nyanyi-nyanyi lompat-lompat. Haduh untung jaman gue kecil gak kayak gini.

Gue pun akhirnya sampai di Terminal Cicaheum Bandung jam setengah tujuh malam. Pas sampai, gue buru-buru memesan Grabbike untuk segera mendatangi acara yang telah menanti gue.

Kesimpulannya, Purwokerto-Bandung untuk Rp60.000, sudah sangat worth it, meskipun berhenti di beberapa terminal kecil sepanjang jalan. Kursi empuk, AC dingin dan kenyamanan yang maksimal berhasil memikat hati gue dengan P.O Sinar Jaya.

Form Pemesanan Paket Wisata Lombok

          Selamat Datang kembali di Blog terbaik abad ke- 22!           Silakan Bagi yang berminat untuk mengikuti tour ke Lombok bersama ka...